Rabu, 27 Agustus 2014

Materi Al-Qur'an DTA 2 Bab 1 ( Al-Mauun )

AL MAA'UUN
(BARANG-BARANG YANG BERGUNA)
Surat ke 107  dalam urutan al-qur’an

Surat Al-Maa’uun  terdiri atas 7 ayat, termasuk golongan surat Makiy yah , yaitu surat yang diturunkan di Makkah, diturunkan setelah surat al-kautsar. Nama Al-Maa’uun diambil dari kata “Al-Maa’uun” yang terdapat pada ayat ke 7 yang artinya “ Barang-barang yang berguna

1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya[1a],
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1b].

[1a] Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1b] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.

Pokok- Pokok Kandungan Surat Al-Maa’uun
Surat al-Ma’un terdiri dari 7 ayat. Diturunkan di Mekah dan termasuk surat Makiyah. Kata “al-Maun” diambil dari ayat terakhir yang berarti barang-barang yang berguna
Surat Al-Ma’un mempunyai beberapa nama, yaitu : ad-Din (agama, pembalasan), at-Takdzib (dusta/ kebohongan), al-Yatim (anak yatim), dan ara’aita (tahukah kamu). Surat ini adalah wahyu ke-17 yang diterima Nabi Muhammad. Ia turun setelah surat al-Takatsur, dan dari urutan dalam al-qur’an merupakan surat yang ke 107 dari 114 surat.
Surat ini turun berkaitan dengan salah seorang kaum Kafir Mekah yang setiap minggu menyembelih seekor unta. Suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang telah disembelih itu. Namun, ia tidak diberinya bahkan dihardik dan diusir.
Surat al-Ma’un menjelaskan tentang beberapa bentuk sikap dan perbuatan yang dapat digolongkan sebagai mendustakan agama. Perbuatan-perbuatan tersebut adalah :
a.       Menghardik anak yatim dan tidak mau menolong orang miskin yang sedang kelaparan. Mereka disebut demikian karena menduga bahwa berbuat baik kepada anak yatim dan membantu orang miskin tidak menghasilkan apa-apa. Ini berarti mereka mengingkari adanya hari pembalasan. Padahal agama memerintahkan untuk percaya kepada datangya hari pembalasan. Dan orang yang mengingkari adanya hari pembalasan biasanya akan berlaku seenaknya. Dan perbuatan dosa telah menjadi teman hidupnya yang berujung pada kerugian, baik untuk dirinya maupun orang yang ada di sekitarnya. Dan pada akhirnya akan membuat kerusakan tatanan masyarakat yang lebih luas.
b.       Mereka yang melalaikan makna shalatnya. Yaitu mereka yang melaksanakan shalat hanya bertujuan untuk riya’ dan mencari pujian orang lain. Perbuatan riya inilah yang menyebabkan manusia kemudian menjadi sombong. Mereka lupa bahwa shalat adalah ibadah yang bertujuan menghilangkan sifat sombong tersebut. Oleh karena itu sifat riya digolongkan sebagai perbuatan syirik kecil,
c.       Mereka yang enggan menolong dengan barang yang berharga, memberikan bantuan yang kecil saja mereka enggan, apalagi bantuan yang besar. Alangkah kikirnya orang yang demikian
Surat ini menerangkan tentang beberapa sifat manusia yang dianggap mendustakan agama 
1.       Orang yang menghardik anak yatim
2.       Orang yang enggan menganjurkan memberi makan orang miskin
3.       Orang yang lalai dalam sholatnya dan berbuat riya
4.       Orang yang enggan menolong dengan barang yang berguna ( tidak mau bayar zakat, infak dan sodaqoh )
Surat Al Maa'uun menjelaskan sifat-sifat manusia yang buruk yang membawa mereka ke dalam kesengsaraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar