Hadits Tentang
KEWAJIBAN BERTAKWA
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ
جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا
عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ
حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ
النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ “
Terjemah hadits
Dari Abu Zar, Jundub
bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahu anhuma
dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau bersabda : Bertakwalah
kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan
niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “
Takwa adalah
menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah
TAKWA terdiri dari 3 huruf, Ta, Qof, Wau. Ta =
Tawadhu artinya Sikap Rendah hati, Qof = Qona’ah artinya Menerima apa adanya (
ikhlas ), Wau = Wara artinya Sikap menjaga hati / diri ( Instrospeksi diri ).
Sabda Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada Abu Dzar “Bertaqwalah kepada Allah di
mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan,
pasti akan menghapuskannya”.
Hal ini sejalan
dengan firman Allah : “Sesungguhnya segala amal kebajikan menghapus segala
perbuatan dosa”. (QS. Huud : 114)
Sabda beliau “bergaullah
sesama manusia dengan akhlaq yang baik” maksudnya bergaullah dengan manusia
dengan cara-cara yang kamu merasa senang bila diperlakukan oleh mereka dengan
cara seperti itu. Ketahuilah bahwa yang paling berat timbangannya di akhirat
kelak adalah akhlaq yang baik.
Perintah untuk
bertakwa ditujukan kepada 3 sasaran, yaitu:
- Ditujukan kepada seluruh manusia, maka takwa di sini maknanya adalah menunaikan tauhid dan membersihkan dari syirik.
- Ditujukan kepada kaum mukminin, maka takwa di sini maknanya adalah melaksanakan ketaatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh dan meninggalkan kemaksiatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh.
- Ditujukan kepada seseorang yang sudah bertakwa, maka perintah takwa di sini maknanya adalah perintah untuk melestarikan ketakwaannya.
Kebajikan Menghapus
Keburukan
Kebajikan adalah
sesuatu yang mendatangkan pahala, dan keburukan adalah sesuatu yang
mendatangkan dosa atau siksa.
Kebajikan yang dapat
menghapus keburukan ada 2 tingkatan, yaitu:
Melakukan kebajikan
dengan niat untuk menghapus keburukan. Jika melakukan kebajikan dengan niat
menghapus keburukan maka sudah terkandung di dalamnya penyesalan dan taubat
atas kejelekannya.
Melakukan kebajikan
tanpa adanya niat menghapus keburukan. Kebajikan seperti ini secara umum akan
menghapuskan kejelekannya sesuai dengan kadarnya masing-masing. Derajat yang
ke-2 ini lebih rendah dibanding derajat yang pertama.
Pelajaran yang
terdapat dalam hadits
1. Takwa kepada Allah
merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal
shaleh.
2. Bersegera melakukan
ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan akan menghapus
keburukan.
3. Bersungguh-sungguh
menghias diri dengan akhlak mulia.
4. Menjaga pergaulan
yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan
akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak negatif pergaulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar