Rabu, 27 Agustus 2014

Materi Al-Qur'an DTA 2 Bab 6 ( Al-Humazah )




 SURAT  AL-HUMAZAH
( PENGUMPAT )
Surat ke 104  dalam urutan al-qur’an


Surat Al-Humazah   terdiri atas 9 ayat, termasuk golongan surat Makiyyah , yaitu surat yang diturunkan di Makkah, diturunkan setelah surat al-Insyiroh . Nama Al-Humazah  diambil dari kata   Humazah  yang terdapat pada ayat pertama yang artinya “ Pengumpat “

1. kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela,
2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung[1a],
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5. dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
7. yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

[1a] Maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya Dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.

Allah telah memberikan banyak sekali kenikmatan dan karunia kepada manusia. Akan tetapi banyak manusia yang lupa bahwa semuanya adalah berasal dari Allah. mereka menganggap karunia tersebut adalah hasil dari usahanya sendiri. Sehingga mereka menjadi serakah dan tidak mau berbagi dengan orang lain. Mereka juga menjadi orang yang sombong dan suka merendahkan orang lain. Padahal dalam karunia yang mereka dapat terselip hak orang lain.
Kata “al-Humazah” diambil dari ayat pertama berarti pengumpat. Surat al-Humazah terdiri dari 9 ayat. Surat ini diturunkan di kota Mekah sehingga dikategorikan sebagai surat Makiyah. Surat ini juga sering disebut dengan surat “wailulli kulli” atau “al-Huthamah”.
Surat al-Humazah merupakan wahyu ke-31 yang diterima oleh Nabi Muhammad. Ia turun sesudah surat al-Qiyamah dan sebelum surat al-Mursalat.
Surat ini berisi tentang ancaman terhadap dua perbuatan yang dilakukan karena tidak peduli dengan lingkungan sekitar yaitu :
1.       Mengumpat dan mencela orang lain.
Mengumpat dan mencela adalah perbuatan yang dilakukan karena didasari rasa sombong. Mereka yang melakukan perbuatan ini merasa dirinya lebih tinggi dari orang yang diumpat atau dicelanya. Mereka juga mempunyai perasaan bahwa dirinya adalah orang yang benar dan mulia. Padahal bisa jadi orang dihinanya itu lebih baik darinya.
Dalam ayat diatas dikatakan bahwa jika kita mencela seseorang maka sesungguhnya kita telah mencela diri kita sendiri. Hal ini karena biasanya orang yang mencela orang lain disebabkan rasa iri hati dengan sesuatu yang dimiliki orang lain. Ini menunjukkan bahwa dialah yang sebenarnya lebih rendah dari yang dicelanya. 
2.       Menumpuk harta
Menumpuk harta merupakan salah satu sebab yang membuat seseorang mengumpat atau mencela orang lain. Mereka merasa bahwa harta membuatnya lebih tinggi dari orang lain. Mereka lupa bahwa harta yang dimiliki adalah berasal dari Allah.
Mereka juga menganggap bahwa harta yang mereka miliki akan selamanya berada dalam genggamannya. Mereka lupa bahwa ketika kematian menjemput, harta yang dimiliki tidak akan menemaninya.
Dan balasan bagi mereka yang suka mencela dan menumpuk harta adalah neraka huthamah. Yaitu neraka yang menyala-nyala yang mampu membakar sampai ke bagian terdalam tubuh manusia (hati).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar