SHOLAT BERJAMA’AH
Salat berjamaah (Sholatul jama'ah)
merujuk pada aktivitas salat yang dilakukan
secara bersama-sama. Salat ini dilakukan oleh minimal dua orang dengan salah
seorang menjadi imam (pemimpin) dan yang
lainnya menjadi makmum.
Keutamaan
Adapun keutamaan
salat berjama'ah dapat diuraikan sebagai berikut:
- Salat berjama'ah lebih utama dari pada salat sendirian, dengan pahala 27 derajat.[1]
- Dari setiap langkahnya diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan baginya satu dosa serta senantiasa dido'akan oleh para malaikat.[2]
- Terbebas dari pengaruh (penguasaan) setan.[3]
- Memancarkan cahaya yang sempurna di hari kiamat.[4]
- Mendapatkan balasan yang berlipat ganda.[5]
- Sarana penyatuan hati dan fisik, saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain.[6]
- Membiasakan kehidupan yang teratur dan disiplin. Pembiasaan ini dilatih dengan mematuhi tata tertib hubungan antara imam dan ma'mum, misalnya tidak boleh menyamai apalagi mendahului gerakan imam dan menjaga kesempurnaan shaf-shaf salat.[7]
- Merupakan pantulan kebaikan dan ketaqwaan.[8]
Kriteria
Imam
Kriteria pemilihan
Imam salat tergambar dalam hadits Nabi Muhammad SAW. yang
diriwayatkan oleh Abu Mas'ud Al-Badri:
"Yang
boleh mengimami kaum itu adalah orang yang paling pandai di antara mereka dalam
memahami kitab Allah (Al Qur'an) dan yang paling
banyak bacaannya di antara mereka. Jika pemahaman mereka terhadap Al-Qur'an
sama, maka yang paling dahulu di antara mereka hijrahnya ( yang paling dahulu
taatnya kepada agama). Jika hijrah (ketaatan) mereka sama, maka yang paling tua
umurnya di antara mereka".
1. ^ Rasulullah SAW bersabda: "Salat berjama'ah itu lebih
utama dari pada salat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat." (HR.
Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA)
2. ^ Rasulullah SAW
bersabda: "Salat seseorang dengan
berjama'ah itu melebihi salatnya di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima
kali lipat. Yang demikian itu karena bila seseorang berwudhu' dan menyempurnakan
wudhu'nya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan
semata-mata untuk salat, maka setiap kali ia melangkahkan kaki diangkatlah
kedudukannya satu derajat dan dihapuslah satu dosa, dan apabila dia mengerjakan
salat, maka para Malaikat selalu memohonkan
untuknya rahmat selama ia masih berada ditempat salat selagi belum berhadats, mereka memohon:
"Ya Allah limpahkanlah keselamatan
atasnya, ya Allah limpahkanlah rahmat untuknya.' Dan dia telah dianggap sedang
mengerjakan salat semenjak menantikan
tiba waktu salat." (HR. Bukhari
dan Muslim dari Abu Huraira RA, dari terjemahan lafadz Bukhari)
3. ^ Rasulullah SAW bersabda:
"Berikanlah khabar gembira orang-orang yang rajin berjalan ke masjid dengan cahaya yang
sempurna di hari kiamat." (HR. Abu Daud, Turmudzi dan Hakim)
4. ^ Rasulullah SAW
bersabda: "Barangsiapa yang salat Isya dengan berjama'ah
maka seakan-akan ia mengerjakan salat setengah malam, dan barangsiapa yang
mengerjakan salat shubuh berjama'ah maka
seolah-olah ia mengerjakan salat semalam penuh. (HR. Muslim dan Turmudzi dari
Utsman RA)
5. ^ Rasulullah SAW
terbiasa menghadap ke ma'mum begitu selesai salat
dan menanyakan mereka-mereka yang tidak hadir dalam salat berjama'ah, para
sahabat juga terbiasa untuk sekedar berbicara setelah selesai salat sebelum
pulang kerumah. Dari Jabir bin Sumrah RA berkata: "Rasulullah SAW baru
berdiri meninggalkan tempat salatnya diwaktu shubuh ketika matahari telah
terbit. Apabila matahari sudah terbit,
barulah beliau berdiri untuk pulang. Sementara itu di dalam masjid orang-orang
membincangkan peristiwa-peristiwa yang mereka kerjakan di masa jahiliyah. Kadang-kadang
mereka tertawa bersama dan Nabi SAW pun ikut tersenyum." (HR. Muslim)
6. ^ Rasulullah SAW
bersabda: "Imam itu diadakan agar diikuti, maka jangan sekali-kali kamu
menyalahinya! Jika ia takbir maka takbirlah
kalian, jika ia ruku' maka ruku'lah
kalian, jika ia mengucapkan 'sami'alLaahu liman hamidah' katakanlah 'Allahumma
rabbana lakal Hamdu', Jika ia sujud maka sujud pulalah kalian. Bahkan apabila
ia salat sambil duduk, salatlah kalian sambil duduk pula!" (HR. Bukhori
dan Muslim, shahih)
Dari Barra' bin Azib berkata:
"Kami salat bersama Nabi SAW. Maka diwaktu beliau membaca 'sami'alLaahu
liman hamidah' tidak seorang pun dari kami yang berani membungkukkan
punggungnya sebelum Nabi SAW meletakkan dahinya ke lantai. (Jama'ah)
7. ^ Allah SWT berfiman:
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan salat." (At-Tawbah
9:18)
8. ^ Rasulullah SAW
bersabda: "Janganlah kamu larang wanita-wanita itu pergi ke masjid-masjid
Allah, tetapi hendaklah mereka itu keluar tanpa memakai harum-haruman."
(HR. Ahmad dan Abu Daud dari Abu Huraira RA)
9. ^ "Siapa-siapa di
antara wanita yang memakai harum-haruman, janganlah ia turut salat Isya bersama
kami." (HR. Muslim, Abu Daud dan Nasa'i dari Abu Huraira RA, isnad hasan)
10. ^ Hadits dari Ummu Humaid
As-Saayidiyyah RA bahwa Ia datang kepada Rasulullah SAW dan mengatakan:
"Ya Rasulullah, saya senang sekali
salat di belakang Anda." Beliaupun menanggapi: "Saya tahu akan hal
itu, tetapi salatmu di rumahmu adalah lebih baik dari salatmu di masjid kaummu,
dan salatmu di masjid kaummu lebih baik dari salatmu di masjid Umum." (HR.
Ahmad dan Thabrani)
11. ^ Rasulullah SAW
bersabda: "Janganlah kalian melarang para wanita untuk pergi ke masjid,
tetapi (salat) di rumah adalah lebih baik untuk mereka." (HR. Ahmad dan
Keutamaan Shalat
Berjama’ah di Masjid
Shalat berjama’ah di
masjid memiliki banyak keutamaan, antara lain
1. Shalat
berjama'ah di masjid lebih baik 27 kali dari pada shalat sendirian
2. Dinaikkan
derajatnya dan dihapuskannya dosa pada setiap langkah kaki seseorang yang
menuju ke masjid untuk shalat berjama’ah
3.
Dibacakan shalawat dan dido’akan oleh para malaikat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar