Kamis, 25 September 2014

Munafik

MUNAFIK
 
 
Munafik adalah berpura-pura setia pada agama tetapi sebenarnya di hatinya tidak atau suka (selalu) rnengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya, atau bermuka dua. Islam melarang umatnya melakukan perbuatan munafik ini karena perbuatan tersebut sangat membahayakan pada diri sendiri maupun orang lain. Firman Allah swt.

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah swt. dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu sedangkan kamu mengetahui." (QS A1 Anfal: 27)
 
Dalam Al Qur'an surat A1 Baqarah ayat 8 - 9 Allah SWT. menjelaskan mengenai sekelompok orang yang perbuatannya dilarang oleh syariat Islam, yakni : 
Artinya : Di antara manusia ada yang mengatakan : Kami beriman ke­pada Allah dan hari kemudian, padahal mereka itu se­sungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. Al Baqarah : 8 - 9). 

Munafik berakar pada kata dasar nifak yang artinya orang yang menyembunyikan kekufuran yang bersemi dalam jiwa, dan menampakkan keislaman hanya dengan lisan. Orang-orang semacam ini disebut munafik.
Perilaku atau perbuatan seperti ini pada hakikatnya adalah ti­dak sesuainya antara keyakinan, perkataan dan perbuatannya sendiri. Hal ini dapat dipahami melalui firman Allah SWT. tersebut di atas.
Dalam syariat Islam pengertian munafik adalah menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampakkan iman dengan lidahnya. Allah SWT. mencontohkan melalui firman-Nya dalam A1 Qur'an surat Al Baqarah ayat 14, yakni :

Artinya : Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang ber­iman, mereka rnengatakan : Kami telah beriman. Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengata­kan : Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok. (QS. A1 Baqarah : 14).
Ciri-ciri orang munafik antara lain ialah :
1. bersikap ragu terhadap kebenaran Islam.
2. enggan melakukan shalat
3. seandainya melakukan shalat mereka berbuat pamer (berpura­-pura).
4. mudah goyah pendiriannya,

5. berdusta, ingkar janji dan khianat.

Sedangkan sifat utama dari orang yang munafik adalah pendusta. Dalam hal ini Allah SWT. menegaskan kembali dalam A1 Qur'an surat Munafiquun ayat 1 yakni :

Artinya : Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (QS. Munafiquun : 1).
Adapun akibat dari sifat munafik di antaranya:
1. dijauhi oleh teman dan masyarakat
2. tidak dipercaya oleh orang lain
3. diakhirat akan mendapat siksa
Pada hakekatnya, munafik itu ialah kufur, karena ia telah ingkar keimanannya kepada Allah SWT. dan rasul-Nya.
Munafik sebagai kufur, terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Nifak I'tiqadi, yaitu keyakinan yang mengingkari Allah dan rasul, hal ini sesuai dengan batasan yang terdapat dalam Al Qur'an, dan akan ditempatkan dalam "Ad Darkil Asfali" (tingkat paling bawah dalam neraka), dan mereka akan kekal di dalamnya. Disebutkan dalam sejarah Islam seperti munafiknya Abdullah bin Ubay.
2. Nifaq 'Amali, yaitu mengingkari kebenaran dalam bentuk perbuatan sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. :

Artinya : Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga : Apabila berkata selalu dusta, apabila berjanji selalu tidak ditepati, dan apabila dipercaya selalu khianat. (HR. Bukhari dan Muslim).

Bermuka dua adalah sifat dan watak (karakteristik) seseorang dalam bentuk penampilan lahiriyah dan berpura-pura berbuat sesuatu, tetapi bertentangan dengan yang sebenarnya. Bermuka dua semacam ini juga termasuk nifaq amali.
Cara menghindari sifat munafik di antaranya:
1. meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt.
2. menyadari bahwa sifat munafik termasuk perbuatan yang tercela
3. menyadari bahwa munafik dapat merugikan diri sendiri dan orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar