RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Madrasah : MTs
Negeri Karangsembung
Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Haditst
Kelas : VIII
/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A.
Standar Kompetensi
1. Membaca
Al-Qur’an surat pendek pilihan
B.
Kompetensi Dasar
1.1 Menerapkan
hukum bacaan qolqolah, tafkhim dan mad aridl lissukun dalam al-qur`an
C.
INDIKATOR
1.1.1.
Menjelaskan hukum bacaan qolqolah, tafkhim dan mad aridl lissukun
1.1.2.
Mengidentifikasi bacaan qolqolah, tafkhim dan mad aridl lissukundalam Al-qur`an
Surat-surat pendek.
1.1.3.
Mengaplikasikan bacaan qolqolah, tafkhim dan mad
aridl lissukundalam Al-qur`an
Surat-surat pendek.
D.
Tujuan Pembelajaran
-
Siswa mampu menerapkan hukum bacaan qolqolah,
tafkhim dan mad aridl lissukundalam Al-qur`an
Surat-surat pendek.
Karakter siswa yang
diharapkan :
-
Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin,
mandiri, ingin tahu, kerja sama
Kewirausahaan / Ekonomi
Kreatif :
-
Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil
resiko, percaya diri, keorisinilan,
berorientasi ke masa depan
E.
Materi Pembelajaran
Q O L Q O L A H
1. Pengertian Qalqalah
·
Menurut bahasa qalqalah berarti pantulan, gerak atau
getaran.
·
Sedangkan menurut istilah qalqalah ialah melafadzkan
huruf-huruf tertentu dalam satu kalimat dengan suara memantul dari makhrajnya
karena huruf tersebut berharakat sukun atau berharakat fathah,
dhammah atau kasrah yang dibaca sukun karena berhenti.
2. Huruf Qalqalah
Huruf qalqalah terdiri
dari 5 yaitu :
ب ـ
ج ـ د ـ ط ـ ق
Agar mudah di hafalkan,
maka huruf-huruf tersebut biasa
dirangkai dalam sebuah kata yang berbunyi :بَجُ
دِطَقَ
3. Macam-Macam Qalqalah
Berdasarkan posisi atau letak huruf dalam kata atau
kalimat, maka bacaan qalqalah dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a).Qalqalah kubra (القلقلة الكبر)
Qalqalah kubra ialah huruf qalqalah yang terletak pada akhir kata yang dibaca
sukun, baik karena memang berharakat
sukun atau berharakat lain tetapi dibaca waqaf atau
berhenti.
Kubra artinya besar. Maka cara membaca qalqalah
kubra harus lebih mantap, memantulkan
suara dengan pantulan yang kuat .
CONTOH QOLQOLAH KUBRO
Dibaca
|
Lafadz
|
Huruf
|
سَريْعُ اْلحِسَابْ
|
سَريْعُ اْلحِسَابُ
|
ب
|
فِى اْلبُرُوْجْ
|
فِى اْلبُرُوْجِ
|
ج
|
لَشَهِيْدْ
|
لَشَهِيْدٌ
|
د
|
وَامْرَاَةَ لُوْطْ
|
وَامْرَاَةَ لُوْطٍ
|
ط
|
مِنْ خَلا قْ
|
مِنْ خَلا قٍ
|
ق
|
b).Qalqalah sughra ( القلقلة الصغرى)
Qalqalah Sugra ialah apabila terdapat salah satu dari huruf
qalqalah yang berharakat sukun (berbaris mati) dan terletak ditengah kata.
Sugra artinya kecil . Jadi cara membaca qalqalah sugra ialah
memantulkan suara dengan pantulan yang tidak terlalu kuat sebagaimana pada
qalqalah kubra.
CONTOH QOLQOLAH SUGHRA
Lafadz
|
Huruf
|
اِبْرَاهِيْمَ
|
ب
|
يَجْعَلُوْنَ
|
ج
|
اُدْ خُلُوْهَا
|
د
|
اَطْعَمَهُمْ
|
ط
|
مُقْسِطُوْنَ
|
ق
|
T A F K H I M
1. Pengertian Tafkhim
Menurut bahasa tafkhim
berarti menebalkan,
menggemukkan.
Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid, tafkhim yaitu menebalkan
bunyi huruf-huruf tertentu seakan-akan bunyi huruf tersebut memenuhi rongga
mulut.
2. Macam-Macam Tafkhim dan Contohnya.
Hukum bacaan tafkhim yang akan kita terapkan dalam membaca
al-Qur’an pada pembelajaran kali ini adalah mengenai huruf lam (ل
) dan ra( ر ).
a.Huruf lam (ل )
Huruf lam (ل )
dibaca tebal jika huruf lam itu terdapat
pada Lafdzul jalalah ( الله) dan sebelumnya terdapat huruf yang berharakat fathah / dammah.
Contoh : سَمِعَ الله ُ ـ
رَسُوْلُ اللهِ
b. Huruf
ra’ ( ر )
Di dalam ilmu tajwid huruf ra’ (ر) dibaca tebal jika dalam
5 keadaan, yaitu :
a). Jika huruf ra berharakat fathah ( رَ ) atau fathatain ( رَ / رً )
Contoh :
- Ra fathahرَبِ
اْلفَلَق - غُفِرَلَهُ ( رَ )
- Ra fathatain خيرًا - طيرًا ( رً )
b). Jika
ra berharakat dhammah atau dhammatain
( رُ / رٌ )
Contoh :
Ra dhammah ( رُ )
كفرُوا - أكبرُ - نصرُالله
Ra dhammatain ( رٌ )
غفورٌ -
مَبرُورٌ - نورٌ
c). Jika huruf
ra berharakat sukun
terletak sesudah huruf yang berharakat fathah ataudhammah ( رْ+ ..َ. ) / (..ُ..+ رْ)
Contoh :
Ra sukun terletak sesudah huruf berharakat fathah( رْ+ ..َ. )
وأَرْسل - ترْميهم - فأ ثَرْن
به -
وانحَرْ
Ra sukun jatuh sesudah huruf didhammah (..ُ..+ رْ)
تُرْحمون - مُرْسلينَ - قُرْآن - مُرْتفقا
d). Jika huruf ra berharakat sukun sedangkan
huruf sebelumnya berharakat kasrah tetapi kasrahnya tidak asli dari kalimat itu.
(رْ + --ِ-/ kasrah tidak asli )
Contoh :
ارْجِعِى - اِرْكَبْ - اِرْحَمْنَا
- اِرْفَعُوْا
e). Jika
ra berharakat sukun sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, namun
sesudah ra sukun itu terdapat huruf
ISTI’LA’ ( إسـتـعـلاء ) yang tidak berkharakat kasrah.
(isti’la’ tidak dikasrah+رْ
+..ِ./kasrah asli ).
Sedangkan huruf isti’la’ itu terdiri dari:
ص – ض -
ط - ظ - خ
- غ -
ق
Contoh :
قِرْطَاسٌ - فِْرقَةٌ - مِرْصَادٌ
MAD
ARIDL LISSUKUN
1. Pengertian Mad ‘Aridhlissukun dan Cara Membacanya
Mad ‘aridh Lissukun ialah apabila terdapat mad thabi’i dan
sesudahnya ada huruf hidup dalam satu kata, namun huruf hidup tersebut dibaca
mati karena diwaqafkan.
Cara membacanya :
Boleh thul
( طـول ) atau panjang
yaitu 3 alif atau 6 harakat
Boleh tawasuth
(تـوسـط ) atau sedang yaitu 2 alif atau 4 harakat
Boleh qashar
( قـصـر ) atau pendek yaitu 1 alif atau 2 harakat
Sedangkan sebuah lafadz dinamakan bacaan mad
thabi’i apabila terdapat :
◦
Alif ( ا )
terletak setelah huruf yang difathah.
Contoh :قَالَ / سَارَ
◦
Wau
Sukun ( وْ ) terletak sesudah huruf
yang berharakat dhammah.
Contoh :يُـوْ
سُـفَ /
رَسُـوْلُ
◦
Ya’
sukun ( يْ ) terletak sesudah huruf yang berharakat kasrah.
Contoh :فِيْهِ / دِ
يْنُكُم ْ
CONTOH MAD ‘ARIDH LISSUKUN
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
مَلِكِ النَّاسِ
F.
Metode Pembelajaran
·
Diskusi
·
Ceramah
·
Tanya jawab
·
Penugasan
G.
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
Ü Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
-
Guru mengucapkan salam dan
berdoa sebelum membuka pelajaran
-
Menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
Motivasi :
-
Mengapa membaca Al-Qur`an
harus sesuai dengan kaidah
-
Ilmu yang mempelajari cara
membaca al-qur`an dengan baik disebut apa ...
Ü Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi,
guru:
F melibatkan peserta
didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang Qolqolah, Tafkhim dan mad
Aridl Lissukun dari aneka sumber;
F menggunakan beragam
pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi
terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan peserta
didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
F Mengajak siswa untuk
menelaah bahan atau materi tentang hukum Qolqolah, Tafkhim dan mad Aridl
Lissukun
F Guru menjelaskan
Qolqolah, Tafkhim dan mad Aridl Lissukun.
F Siswa melakukan
studi pustaka untuk mencari pengertian, macam-macan dan contoh Qolqolah,
Tafkhim dan mad Aridl Lissukun.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F membiasakan peserta
didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang
bermakna;
F memfasilitasi
peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan
untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa
takut;
F memfasilitasi
peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi
peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi
peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok;
F memfasilitasi
peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
F memfasilitasi
peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
F memfasilitasi
peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
F menyebutkan
pengertian, macam-macan dan contoh Qolqolah, Tafkhim dan mad Aridl Lissukun.
§ Konfirmasi
Dalam
kegiatan konfirmasi, guru:
F memberikan umpan
balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F memberikan konfirmasi
terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi
peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan,
F memfasilitasi
peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar:
Ø
berfungsi
sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø
membantu
menyelesaikan masalah;
Ø
memberi
acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø
memberi
informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø
memberikan
motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
F Guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
F Guru bersama siswa
bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Ü
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan
peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
F memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
F menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
H.
Media/ Sumber Belajar
-
Qur`an Hadits ( Program
Powerpoint )
-
Buku paket Al-Qur’an-Haditst
kelas VIII
-
Buku LKS Qur`an Hadits
-
Juz ‘Amma
-
Buku Tajwid
I.
Penilaian
1.
Teknik Penilaian:
·
Tes
tertulis
·
Tes
unjuk kerja
·
Penugasan
2. Bentuk Instrumen:
a)
Pilihan
Ganda
b)
Essay
3. Contoh Instrumen:
Pilihan Ganda
No
|
Soal
|
Kunci
|
1
|
melafadzkan huruf-huruf tertentu
dalam satu kalimat dengan suara memantul dari makhrajnya karena huruf
tersebut berharakat sukun atau berharakat fathah, dhammah atau
kasrah yang dibaca sukun karena berhenti disebut ….
a. qolqolah c. Idghom
b. Tafkhim d. Ikhfa
|
a
|
2
|
menebalkan bunyi
huruf-huruf tertentu seakan-akan bunyi huruf tersebut memenuhi rongga mulut
adalah pengertian dari ….
a. Idghom c. qolqolah
b. Tafkhim d. Ikhfa
|
b
|
3
|
apabila terdapat mad
thabi’i dan sesudahnya ada huruf hidup dalam satu kata, namun huruf hidup
tersebut dibaca mati karena diwaqafkan disebut ....
a. Mad aridl Lissukun c. Tafkhim
b. Qolqolah d. Idhar
|
a
|
4
|
apabila terdapat salah satu dari huruf
qalqalah yang berharakat sukun (berbaris mati) dan terletak ditengah kata
maka disebut …..
a. Qolqolah Sugro c.
Tafkhim
b. Qolqolah Kubro d.
Idhar
|
a
|
5
|
Ada berapa huruf
Qolqolah :
a. 4 c. 5
b. 3 d. 6
|
c
|
6
|
Lafadz لَشَهِيْدٌmempunyai hukum ….
a. Ro Tafkhim c. Qolqolah Kubro
b. Lam Tafkhim d. Qolqolah
Sugro
|
c
|
7
|
Lafadz مُقْسِطُوْنَmempunyai hukum ….
a. Ro Tafkhim c. Lam Takhim
b. Qolqolah Sugro d.
Qolqolah Kubro
|
b
|
8
|
Lafadz سَمِعَ الله ُmempunyai hukum ….
a. Ro Tafkhim c. Idhar
b. Lam Tafkhim d.
Qolqolah
|
b
|
9
|
Lafadz وأَرْسلmempunyai hukum ….
a. Ro Tafkhim c. Idhar
b. Lam Tafkhim d.
Qolqolah
|
a
|
10
|
Lafadz
هُمُ الْمُفْلِحُوْنَmempunyai hukum ….
a. Ro Tafkhim c. Mad Aridl Lissukun
b. Lam Tafkhim d.
Mad Tobi`i
|
c
|
Soal
essay :
1. Apa
pengertian Qolqolah Kubro menurut istilah …..
2. Berikan
contoh lafadz yang mengandung hukum qolqolah sugro dan kubro masing-masing 5
3. Di dalam
ilmu tajwid huruf ra’ (ر) dibaca tebal jika dalam
5 keadaan, Sebutkan
Jawaban
1.
Qalqalah kubra ialah huruf qalqalahyang terletak pada akhir kata yang dibaca
sukun, baik karena memang berharakat
sukun atau berharakat lain tetapi dibaca waqaf atau
berhenti.
2.
Qolqolah Sugro
|
Qolqolah Kubro
|
Huruf
|
اِبْرَاهِيْمَ
|
سَريْعُ اْلحِسَابُ
|
ب
|
يَجْعَلُوْنَ
|
فِى اْلبُرُوْجِ
|
ج
|
اُدْ خُلُوْهَا
|
لَشَهِيْدٌ
|
د
|
اَطْعَمَهُمْ
|
وَامْرَاَةَ لُوْطٍ
|
ط
|
مُقْسِطُوْنَ
|
مِنْ خَلا قٍ
|
ق
|
3.
Huruf ra’ (ر) dibaca
tebal jika dalam 5 keadaan, yaitu
a). Jika huruf ra
berharakat fathah ( رَ ) atau fathatain ( رَ / رً )
b). Jika
ra berharakat dhammah atau dhammatain
( رُ / رٌ )
c).
Jika huruf ra
berharakat sukun terletak sesudah huruf yang berharakat fathah
ataudhammah ( رْ+ ..َ. ) / (..ُ..+ رْ)
d). Jika huruf ra berharakat sukun sedangkan
huruf sebelumnya berharakat kasrah tetapi kasrahnya tidak asli dari kalimat
itu. (رْ + --ِ-/ kasrah tidak asli )
e).
Jika ra berharakat sukun sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah
asli, namun sesudah ra sukun itu terdapat huruf
ISTI’LA’ ( ص – ض -
ط - ظ - خ
- غ -
ق ) yang
tidak berkharakat kasrah.
Skor
penilaian :
a.
Pilihan ganda :
-
Jawaban
benar skor nilai = 10
-
Jawaban
salah sekor niai = 0
-
Skor
maximum = 100
b.
Essay / uraian :
-
Skor
no. 1 = 20
-
Skor
no. 2 = 40
-
Skor
no. 3 = 40
-
Skor
maximum = 100
c.
Penilaian :
Skor Total = Pilihan Ganda + Essay
2
G. Analisis hasil
belajar
No
|
N a
m a
|
PG
|
Essay
|
KKM
|
Skor
Penilain
|
Ket
|
||
1
|
2
|
3
|
||||||
100
|
20
|
40
|
40
|
|||||
|
|
|
|
|
|
70
|
|
|
|
|
|
|
|
|
70
|
|
|
|
|
|
|
|
|
70
|
|
|
Mengetahui
Kepala
MTs.N Karangsembung
Drs. H. ABDUL GHOFAR
NIP.
19590809 198511 1 001
|
|
Karangsembung, Juli 2014
Guru
Qur`an Hadits
UJANG SOLAHUDIN, S.PdI
NIP.
19751214 200701 1 014
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar